Welcome to Gaia! :: View User's Journal | Gaia Journals

Dear Axel,

sampai sekarang aku masih belum bisa nerima kenyataan kalau kamu udah nggak ada lagi sama-sama dengan kami di sini. Rasanya dunia ini udah hampir roboh waktu denger dari interkom kalau kamu meninggal. Sampai sempet diem sejenak sih, tapi langsung ribut lagi karena lagi ulangan komputer (sori yah Xel).
Kemudian, waktu mata pelajaran Matematika, Bu Endang serita semuanya. Kami di sini bangga punya teman yang semangat hingga akhir. Kamu di Surga sana pasti lagi main sepak bola, Xel. Betul, khan?
Jujur saja, walaupun datang 1000 orang untuk menggantikanmu, kamu tetap satu-satunya Axel yang pernah ada di dunia. Satu-satunya Axel yang akan kami rindukan...
Aku mau minta maaf untuk semua kesalahanku dulu (walaupun aku tau kamu gak bisa baca surat ini) dan berharap kamu selalu seneng di Surga. Jangan lupakan kami semua, tunggu kami semua di sana, ya....
Oh iya, aku juga mau minta maaf karena aku nggak pergi untuk melihatmu untuk yang terakhir kalinya. Biarkan aku mengenangmu sebagai seorang Axel yang tertawa riang, yang berlari di lapangan berumput hijau, bertemankan sebuah bola hitam putih... aku nggak mau mengenangmu sebagai seorang Axel yang terbaring di dalam sebuah peti cokelat tua tanpa pernah mampu membuka matanya lagi. Aku nggak mau mengenangmu sebagai Axel yang meninggal dengan tenang namun terlihat begitu lelah dengan semua perjuanganmu selama ini. Aku ingin mengenangmu yang tersenyum dan bernyanyi-nyanyi. Seandainya saja aku bisa terus melihat kamu yang tersenyum....
Sampai jumpa nanti di Surga. Jangan lupa padaku ya, kalau aku sudah sampai. Aku akan menjadi suportermu dalam setiap permainan bola. Oke?




dari temanmu,




Bella.